Kemajuan ilmu pengetahuan
selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya
penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia melibatkan Negara-negara lain. Dalam banyak proyek
pengembangan ilmu pengetahuan seperti penelitian-penelitian, beasiswa, dan
institusi pendidikan, Negara-negara lain banyak terlibat baik dari segi pembiayaan
maupun segi pengadaan fasilitas. Sebuah hasil konsep manusia tak terlepas dari
sisi positif dan negatif. Berdasar hal tersebut, penulis akan mengupas kedua
sisi tersebut. Sebelumnya, tentu saja kita harus mengetahui definisi atau
pengertian dari ‘modernisasi’ dan ‘globalisasi’.
Pertama,
modernisasi. Modernisasi
berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern.
Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju
masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di
mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan
ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
Ciri Manusia Modern Modernisasi
dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap
modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai
berikut: (1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka
untuk perubahan;
(2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis; (3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu; (4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian; (5) Percaya diri; (7) Menghargai harkat hidup manusia lain; (8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi; (9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
(2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis; (3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu; (4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian; (5) Percaya diri; (7) Menghargai harkat hidup manusia lain; (8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi; (9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
Ada beberapa gejala modernisasi
yang dapat ditinjau dari berbagai bidang
modernisasi kehidupan manusia berikut ini. (1) Bidang budaya, ditandai dengan
semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar,
sehingga budaya asli semakin pudar; (2) Bidang politik, ditandai dengan semakin
banyaknya Negara yang lepas dari penjajahan, munculnya Negara-negara yang baru
merdeka, tumbuhnya Negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik,
dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia; (3) Bidang ekonomi, ditandai
dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa
sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi
barang.; (4) Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru
dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer,
dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas).
Kedua,
globalisasi. Banyak
sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini dapat
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi
antarbangsa di dunia telah ada selama berabad-abad. Bila ditelusuri,
benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan
antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Fase selanjutnya ditandai dengan
dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika. Fase selanjutnya ditandai
dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa, Spanyol,
Portugis, Inggris dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Semakin
berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Fase selanjutnya terus
berjalan dan mendapat momentumnya ketika Perang Dingin berakhir dan komunisme
di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme sekan memberi pembenaran bahwa kapitalisme
adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya,
negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas.
Globalisasi merupakan sebuah
istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Berikut ini beberapa dampak
positif dan negatif modernisasi dan globalisasi di Indonesia.
Dampak Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam
budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional
menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat
menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Dampak Negatif
Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah
sebagai berikut.
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat
membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu
masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang
ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah
anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang
dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan.
Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
Akhirnya, semua dampak
positif dan negatif menjadi pembelajaran buat kita, salah satunya agar lebih
selektif dalam memilih antara budaya sandingan dan budaya tandingan karena tidak
semua pengaruh dari ‘aroma’ buadaya barat sesuai dengan nilai luhur Pancasila
dan adat istiadat budaya kita. Hal yang perlu dilakukan tentu saja kita harus
dapat mempertanggungjawabkan hal apapun yang kita pilih. Mau maslahat atau
madharat? Itu Anda yang bisa menilai dan merasakan akibatnya.
Wallohualam. Semoga kita
senantiasa berada dalam jalan yang diridoi-Nya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar